KEBUMEN (kebumenekspres.com)-Meski menjadi kabar baik, namun adanya
lowongan Calon Pengawai Negeri Sipil (CPNS) dinilai tidak adil bagi para
Guru Tidak Tetap dan Pegawai Tidak Tetap (GTT/PTT). Dalam CPNS ini,
pemerintah memperlakukan sama baik kepada GTT/PTT yang sudah
melaksanakan pengabdian selama belasan tahun, maupun yang baru saja
lulusan kuliah.
Belasan tahun bukanlah waktu
yang sebentar. Bisa saja waktu panjang itu digunakan oleh GTT/PTT untuk
melakukan usaha atau kegiatan ekonomi lainnya. Namun para GTT/PTT tetap
memilih mengabdi meski honor yang diterima tidaklah seberapa. Kekurangan
guru dan tenaga pengajar di sekolah-sekolah negeri, menjadi salah satu
alasan GTT/PTT terus bertahan.
Meski GTT/PTT mengabdi secara
tulus, namun sebagai manusia wajar jika mereka berharap dapat diterima
menjadi PNS. Waktu menjadi pengorbanan terbesar bagi para GTT/PTT, sebab
yang sudah lewat tidak mungkin akan kembali lagi. GTT/PTT terus
melakukan perjuangan dari waktu kewaktu sembari terus melaksanakan
pengabdian. “Kita dibutuhkan meski selalu terabaikan. Saat ada lowongan
CPNS pemerintah menggunakan jalur tes. Semua dipandang sama, baik yang
sudah mengabdi lama atau yang baru lulus kuliah,” tutur salah satu GTT,
Musbikhin, kepada Ekspres, Jumat (28/9/2018).
Pihaknya menyampaikan, jika
menggunakan tes akan ada banyak GTT yang tidak bisa mengikuti karena
batas maksimal umur yakni 35 tahun. Sedangkan GTT sendiri saat ini
banyak yang usianya lebih dari 35 tahun bahkan ada yang usianya telah
mencapai lebih dari 40 tahun. “Lantas dimana keadilan itu. Apa makna
pengadian kami bagi pemerintah,” jelasnya.
Untuk itu, lanjutnta, Forum
Komunikasi (FK GTT/PTT) Kebumen menyuarakan apa yang hendak mereka
sampaikan. Ini dilaksanakan dengan memasang spanduk-spanduk di beberapa
titik di Kebumen. GTT/PTT telah melaksanakan semua usahanya baik
audiensi, demontrasi maupun mogok. “Bukan hanya Kecamatan Petanahan
saja, namun FK GTT/PTT Kebumen memasang banyak spanduk di beberapa
titik. Itu meliputi penolakan mempercepat Revisi Undang-undang Nomor 5
tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) dan lain sebagainya,”
katanya.
Sebelumnya telah diberitakan, FK
GTT/PTT Kebumen menyesalkan adanya lowongan ASN yang belum bisa
mengakomodir GTT/PTT. Padahal selama ini peran GTT/PTT sangat vital di
negeri ini.
Hal ini dikemukakan oleh etua FK GTT/PTT Ahmad Zahri. Pihaknya mewakili
kawan-kawan GTT/PTT se Kebumen mendukung aksi mogok nasioal. Ini
dilaksanakan sampai pemerintah benar-benar menyadari dan mengangkat GTT
menjadi ASN. “Kami sangat menyesalkan hal tersebut,” paparnya.
Ahmad menegaskan, di Kebumen
terdapat GTT yang telah mengabdi selama belasan tahun. Mereka
mengabdikan dirinya dengan honor yang tak seberapa. Kendati demikian GTT
tetap teguh menjalankan pengabdian. Ini tidak lain karena keberadaan
GTT menang diperlukan. “Banyak sekolah-sekolah yang hanya mempunyai
sedikit guru negeri. GTT hadir untuk menutupi kekurangan tersebut,”
ungkapnya.
Pihaknya mendukung penuh aksi
mogok nasional lantaran, dinilai merupakan satu-satuya jalan. Aksi mogok
dilaksanakan hingga pemerintah menyadari dan mengangkat kawan-kawan
yang sudah puluhan tahun mengabdi di sekolah-sekolah negeri menjadi PNS.
“Mogok Nasional adalah satu-satunya jalan menuju PNS..!!!,” ucapnya.
(mam)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)

0 Response to "Lowongan ASN Dinilai Tidak Adil Untuk GTT"
Post a Comment